GLOBAL BAHASA,--Alat komunikasi yang paling ampuh adalah bahasa. Dengan bahasa manusia sebagai mahluk sosial dapat
berhubungan satu sama lain secara efektif. Dengan bahasa kita
menyatakan perasaan, pendapat, bahkan dengan bahasa kita berpikir dan
bernalar. Tanpa bahasa manusia tidak dapat berkomunikasi antar
sesamanya, dan juga tidak akan dapat mengeluarkan ekspresinya dan
pendapatnya. Manusia dan bahasa sudah menjadi satu ke satuan yang tidak
dapat dipisahkan lagi dari kehidupan ini, manusia sangat membutuhkan
bahasa. Oleh sebab itu, agar komunikasi berjalan dengan lancar, tidak
menimbulkan salah paham, kita perlu terampil berbahasa baik lisan maupun
tulis. Komunikasi dikatakan berhasil apabila pesan atau apa yang
disampaikan pembicara dapat dipahami atau diterima dengan baik oleh
penyimak sesuai dengan maksud pembicara tersebut, artinya tidak menyimpang dari yang disampaikan .
Bahasa
merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan ini, bahasa adalah
sebuah sistem tanda. Tanda adalah hal atau benda yang mewakili sesuatu,
atau hal yang menimbulkan reaksi yang sama bila orang menanggapi
(melihat, mendengar dan sebainya) apa yang diwakilinya itu. Setiap
bagian dari bahasa tentulah mawakili sesuatu. Tegasnya bahasa itu
bermakna, artinnya bahasa itu berkaitan dengan segala aspek kehidupan
dan alam sekitar masyarakat yang memakainya”. Semua orang padai
berbahasa, pandai bagaimana mengeluarkan pendapatnya melalui berbahasa,
tapi belum tahu bagaimana cara berbahasa yang baik dan benar sesuai
dengan apa yang hendak disampaikan. Oleh karena itu keterampilan
berbahasa juga erat kaitannya dengan proses berpikir yang mendasari
bahasa itu sendiri. Bahasa seseorang biasanya mencerminkan pikiran
seseorang, kita bisa melihat bagaimana seseorang berpikir dengan baik
dan bernalar dari bahasa yang digunakan. Kita bisa melihat jika semakin
cerah dan jelas pikiran seseorang dari situ bisa dilihat semakin trampil
seseorang berbahasa. Melihat hal seperti ini dapat disimpulkan bahwa
melatih keterapilan berbahasa bearti melatih keterampilan berpikir.
Masih
banyak individu-individu yang belum memahami arti sebuah bahasa dan
penggunaan bahasa itu sendiri, misalnya banyak orang tersinggung, marah,
bahkan secara langsung menunjukan emosi, karena bahasa tadi yang kita
gunakan tidak seperti apa yang lawan bicara kita pikirkan, mungkin kita
telah menyinggung prasaannya atau orang tersebut tidak biasa mendengar
bahasa-bahasa yang kita gunakan. Dalam pergaulan kita sehari-hari,
penggunaan bahasa itu sangat penti di jaga dan kita juga harus
membiasakan diri untuk bagaimana menggunakan bahasa yang baik dan benar,
karena dengan bahasa kita manusia berpikir dan bernalar, itu yang
sangat penting yang perlu dipikirkan oleh kita sebagai mahluk social.
Mulai
sekarang mari kita ubah paradikma lama kita bagaimana kita gunakan
bahasa yang baik, karena dari bahasa tadi orang lain bisa melihat
bagaiman kita berpikir. Terutama penggunaan bahasa Indonesia, jangan
sampai dikalahkan oleh bahasa pergaulan sehari-hari yang beraneka ragam.
Sebagai contoh, kita bisa melihat kepada orang-orang yang sukses dalam berbica di depan orang banyak (public speaking)
nya yang memukau, luar biasa sekali dan bisa menghipnotis audiensnya,
Bung Karno, mantan Presiden pertama RI Soekarno, siapa yang tidak
mengetahui sejarah beliau. Yang menarik dari dirinya adalah ketika di
membawakan pidatonya, semua orang menjadi terpana dan terdiam bagaikan
di ancam dengan pisau tajam. Itu karena bahasa yang digunakan Bung Karno
bisa “menghipnotis” semua orang yang mendengarkan pidatonya tersebut.
Di
panggung Internasional, siapa yang tida mengenal Barak Obama Presiden
Amerika Serikat sekarang ini, bagaimana Obama membawa harapan baru bagi
Negara Adikuasa tersebut, satu diantara yang menyebabkan Obama sukses
menjadi Presiden muda AS yaitu bagaimana Obama berbicara di depan
seluruh rakyat AS waktu itu dengan Public Spekingnya yang luar
biasa dan dengan bahasa yang beliau gunakan untuk meyakini dan
memcerminkan pola pikir dan kecerdasan emosionalnya, seluruh rakyat
menjadi yakin dan percaya bahwa Obama bisa memimpin Negara Adikuasa
tersebut.
Suatu
kecerdasar emosional (IQ) dan juga bahasa yang kita gunakan sangat
menjadi penentu dan kunci kesuksena dalam berkomunikasi, berbicara di
depan banyak orang. Bahasa juga menunjuka Bangsa. Melalui bahasa yang
digunakan seseorang dalam berbicara, berkomunikasi kita bisa melit
tingkat kecerdasan emosional (IQ) orang tersebut dan cara orang tersebut
berpikir dan bernalar.